Rabu, 24 Juni 2009

Ibrohim

Pembangunan Masa Ibrahim a.s.

Inilah satu-satunya pembangunan Kakbah yang ditegaskan dalam Alquran

Meninggikan Fondasi

1. Nabi Ibrahim a.s. tiba di Mekah dalam rangka melaksanakan perintah Allah swt, yaitu membangun Baitullah. Suatu waktu beliau berkata kepada anaknya, Ismail as, "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan saya melakukan sesuatu.pekerjaan" Ismail as. berkata, "Laksananakanlah perintah Tuhan! " Beliau berkata, "Apakah engkau bersedia membantu melaksanakannya?" Ismail a.s. menjawab, "Aku siap membantu." Beliau berkata, "Sesungguhnya Allah Taala memerintahkan saya membangun sebuah rumah di sini," sambil menunjuk ke gundukkan tanah yang agak tinggi dan sekitarnya. Mereka berduapun membangun rumah tersebut di atas fondasinya. Ismail as. membawa batu dan Ibrahim as. menyusunnya. Ketika bangunan sudah mulai bertambah tinggi, Ismail a.s. membawa sebuah batu (Maqam Ibrahim) dan meletakkannya di samping bangunan sebagai pijakan buat Nabi Ibrahim a.s. Kemudian Nabi Ibrahim a.s. naik ke atas batu itu dan Nabi Ismail a.s. menyodorkan batu-batu. Mereka berdoa:

ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم، ربنا واجعلنا مسلمين لك، ومن ذريتنا أمة مسلمة لك، وأرنا مناسكنا وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، ربنا وابعث فيهم رسولا منهم يتلوا عليهم آياتك ويعلمهم الكتاب والحكمة ويزكيهم، إنك أنت العزيز الحكيم
Artinya: Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau, jadikanlah di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu, tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri yang akan membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka, mengajari mereka Al Kitab (Alquran) dan Al Hikmah (Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dengan berkat Allah Taala pembangunan Kakbahpun selesai.

2. Tidak ada hadis sahih yang mengatakan bahwa Baitullah sudah berdiri sebelum Nabi Ibrahim a.s. Barangsiapa yang berpegang pada firman Allah Taala:

وإذ بوأنا لإبراهيم مكان البيت
Artinya: Ingatlah, ketika Kami menyediakan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah. Atau firman Allah Taala:

وإذ يرفع إبراهيم القواعد من البيت
Artinya: Ingatlah, ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah.
Maksudnya bahwa tempat letak Baitullah telah ada dalam ilmu Allah sejak penciptaan langit dan bumi. Jadi letak Baitullah itu sudah diketahui. Adapun pembangunannya dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail as. Berita yang mengatakan bahwa Kakbah telah dibangun sebelum itu adalah berita yang diriwayatkan dari Bani Israil, yang tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat disalahkan. Allahlah Yang Maha Mengetahui.

Nabi Ibrahim a.s. membangun Baitullah, dengan membuat:
* Tingginya sembilan hasta.
* Panjangnya dari Hajar Aswad sampai Rukun Syami 32 hasta.
* Lebarnya dari Rukun Syami sampai Rukun Gharbi 22 hasta.
* Panjangnya dari Rukun Gharbi sampai Rukun Yamani 31 hasta.
* Lebarnya dari Rukun Yamani sampai Hajar Aswad 20 hasta.

Beliau membuat pintu Kakbah sejajar dengan tanah, tidak melebih i ketinggian tanah dan tidak dibuatkan daun pintu. Daun pintu baru dibuat kemudian oleh Tubba` Al Humairi, kemudian pintu Kakbah ditinggikan dari permukaan tanah.
Bangunan yang dibuat oleh Nabi Ibrahim a.s. itulah bangunan yang dicontoh oleh orang setelahnya. Bangunan tersebut mempunyai dua rukun yaitu dua Rukun Yamani. Adapun bagian berikutnya adalah hijir yang tidak dibuatkan rukun, tetapi dibuat setengah lingkaran. Dikatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. membangun Baitullah ketika beliau berusia 100 tahun. Allah Yang Maha Mengetahui.

Pemakmuran Kakbah oleh Malaikat
Allah berfirman kepada para Malaikat,

إني جاعل في الأرض خليفة
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Malaikat berkata," Ya Tuhan kami, khalifah selain kami hanya akan berbuat kerusakan di bumi, membuat pertumpahan darah, saling dengki dan saling membenci;

ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك
"sedangkan kami selalu bertasbih memuji-Mu dan mensucikan, mentaati dan tidak mengingkari-Mu." Allah berfirman,

إني أعلم ما لا تعلمون
"Sesungguhnya Aku lebih mengetahui yang tidak kamu ketahui."
Para Malaikat menyangka bahwa yang mereka katakan adalah sanggahan terhadap Tuhan dan bahwa perkataan mereka telah membuat Tuhan marah sehingga mereka berlindung di bawah Arsy sambil menadahkan kepala dan menunjuk dengan jari-jarinya, merendahkan diri dan menangis memohon ampun dari murka Allah. Para Malaikat tawaf di sekeliling Arsy cukup lama dan Allah melihat mereka lalu turunlah rahmat-Nya kepada mereka dan diciptakanlah di bawah Arsy sebuah rumah yang disebut Baitul Makmur. Allah berfirman kepada para Malaikat, "Tawaflah di rumah ini dan tinggalkan Arsy", maka para Malaikatpun tawaf di rumah ini, tujuh puluh ribu malaikat satu hari satu malam, mereka tidak pernah kembali lagi kepada-Nya. Kemudian Allah mengutus malaikat-malaikat ke bumi seraya berfirman kepada mereka, "Bangunlah untuk-Ku sebuah rumah di bumi seperti ini (Baitul Makmur)." Maka Allah memerintahkan kepada makhluk-Nya di bumi untuk tawaf di rumah tersebut sebagaimana penghuni langit tawaf di Baitul Makmur.

Pembangunan Oleh Adam a.s.

1. Diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, "Allah Taala telah mengutus Jibril a.s. kepada Adam dan Hawa, (Allah berfirman), " Kalian berdua bangunlah bagi-Ku sebuah rumah " Kemudian Jibril menunjukkan tempatnya. Adam menggali dan Hawa memindahkan tanahnya, sehingga sampai kepada air terdengar suara dari bawah, "Hati-hati wahai Adam."
2. Ketika Adam sedang membangunnya, Allah berfirman kepadanya agar dia bertawaf di rumah itu dan dikatakan, "Kamu adalah manusia pertama dan ini adalah rumah pertama yang dibangun." Setelah bergantinya masa dan tahun baru sampailah kepada Ibrahim a.s. beliaupun meninggikan fondasi bangunannya. Dari itu yang pertama kali meletakkan fondasinya dan yang pertama kali salat dan tawaf di Kakbah adalah Adam as.

Pembangunan Oleh Syits a.s.
1. Setelah wafatnya Adam as. anak-anaknya membangun Kakbah dengan tanah dan batu. Disebutkan bahwa yang membangunnya adalah nabi Syits as. Setelah itu Kakbah terus ada dan terjaga sampai datang topan di zaman Nuh a.s. lalu tenggelam dan hilang tempatnya.
2. Dalam beberapa cerita Israiliyat yang diriwayatkan oleh Wahab bin Munabbih bahwa Adam a.s. meletakkan kemah di atas Kakbah tersebut , setelah beliau meninggal, anak cucunya mengangkat kemah tersebut dan membangun bangunan yang pertama sebagai Kakbah.
* Dari ketiga pendapat tersebut (pembangunan oleh Malaikat, Adam a.s. dan Syits as.) tidak mempunyai landasan bukti sama sekali. Kami tuliskan pendapat-pendapat tersebut hanya untuk menjelaskan kelemahannya, sebaliknya juga untuk memperkuat pendapat sebagian besar ulama yang mengatakan bahwa Ibrahimlah pendiri pertama Kakbah.

Zam Zam

Sejarah Pembangunan > Sumur Zamzam

Pembangunan Sumur Zamzam Asal Zamzam

Hajar, ibunda Nabi Ismail adalah wanita yang pertama memakai minthaq (ikat pinggang berekor). Beliau memakainya dengan tujuan untuk menghilangkan jejaknya dari Sarah. Nabi Ibrahim membawa Hajar dan anaknya, Ismail yang masih dalam usia menyusu ke tempat yang agak tinggi di pinggir mesjid dekat Baitullah persisnya di atas Zamzam. Ketika itu di Mekah belum ada orang dan tidak ada air. Ibrahim menempatkan mereka berdua di sana dan meninggalkan sekantong kurma dan sekantong air untuk mereka. Nabi Ibrahim pergi meninggalkan mereka berdua. Tiba-tiba Hajar mengikutinya dan berkata, "Mau ke manakah engkau wahai Ibrahim? Kau tinggalkan kami di lembah yang tidak ada manusia dan tidak ada sesuatupun?" Pertanyaan itu terus diulang-ulang, tapi Ibrahim tidak menoleh dan tidak pula menjawab. Lalu Hajar bertanya, "Apakah Allah yang menyuruhmu berbuat demikian?" Ibrahim menjawab, "Ya." Hajar berkata, "Kalau memang begitu kami tidak keberatan."
Kemudian Hajar kembali dan Ibrahim meneruskan langkahnya, sampai di atas bukit, di mana keluarganya tidak dapat melihatnya lagi, beliau menghadap ke arah Baitullah, lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, "Ya Tuhan kami! Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami! semoga saja mereka tetap mendirikan salat, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."
Ibunda Ismail minum dari kantong air untuk menyusukan anaknya, sampai suatu ketika air itupun habis dan anaknya kehausan. Dia melihat anaknya dengan penuh cemas, lalu dia pergi meninggalkannya karena tidak tega melihatnya kehausan. Dia pergi menuju bukit terdekat, yaitu bukit Safa lalu berdiri di atasnya dan memandang ke arah lembah di sekelilingnya apakah ada orang? Ternyata tidak ada. Dia turun melewati lembah sampai ke bukit Marwah, dia berdiri di atasnya dan memandang apakah ada orang? Ternyata tidak ada. Dia melakukan demikian sebanyak tujuh kali.
Ketika berada di atas bukit Marwah dia mendengar ada suara, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Diam!" Setelah diperhatikannya betul-betul ternyata memang dia mendengar suara, kemudian dia berkata, "Aku telah mendengar, apakah di sana ada air?" Tiba-tiba dia melihat ada seorang malaikat dekat sumur Zamzam. Dia mengorek-orek tanah sampai tampak ada air yang bersumber dari bawah, lalu ia menciduk dengan tangannya dan dimasukkan ke dalam tempat air, setelah diciduk air tersebut justru malah memancar. Dia minum air tersebut dan menyusukan putranya, Ismail, lalu malaikat tersebut berkata kepadanya, "Jangan takut terlantar, sesungguhnya di sinilah Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini (Ismail) bersama ayahnya, dan sesungguhnya Allah tidak akan menerlantarkan kekasihnya." Tidak lama kemudian datanglah orang-orang dan mereka turun di lembah Makkah, mereka melihat burung yang menjijikkan dan mereka berkata, "Burung ini berputar-putar di sekitar air, kami yakin di lembah ini ada air," lalu mereka mengirim utusan, ternyata mereka mendapatkan air, mereka kembali dan memberitahukan kepada orang-orang yang mengutus mereka tentang adanya air, maka merekapun mendatanginya, dan meminta izin dari Ummu Ismail bahwa mereka akan mampir ke sana, diapun mempersilahkan dengan syarat bahwa mereka tidak berhak memiliki (sumber) air tersebut, merekapun setuju.

Penemuan Kembali Zamzam
Ketika Abdul Mutalib sedang tidur di Hijir Ismail, dia mendengar suara menyuruhnya menggali tanah. Dia bertanya, "Tanah yang mana?" Keesokan harinya ketika dia tidur di tempat yang sama dia mendengar lagi suara yang sama menyuruhnya menggali madhnuunah (yang berharga). Dia bertanya, "Benda berharga yang mana?" Lalu dia pergi, dan keesokan harinya ketika dia tidur di tempat yang sama di Hijir Ismail dia mendengar lagi suara yang sama menyuruhnya menggali thayibah (yang baik). Dia bertanya, " Benda yang baik yang mana?" Akhirnya pada hari yang keempat dikatakan kepadanya, "Galilah Zamzam!" Dia bertanya, "Apa itu Zamzam?" Dijawab, " Air yang tidak kering dan tidak meluap " Setelah itu Abdul Mutalib diberitahu tempatnya lalu dia bangun dan menggali tempat yang diberitahukan itu. Orang-orang Quraisy bertanya kepadanya, "Apa yang kamu kerjakan ini hai Abdul Mutalib?" Dia menjawab, "Aku diperintahkan menggali Zamzam." Setelah dia dan orang-orang Qurasiy melihat sebentuk rusa, merekapun yakin bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Abdul Mutalib itu benar. Abdul Mutalib terus menggali hingga ketemu dua patung rusa yang terbuat dari emas, keduanya adalah rusa emas yang pernah dipendam oleh warga suku Jurhum ketika mereka diusir dari Mekah. Inilah sumur Ismail bin Ibrahim as. Dengan digalinya sumur Zamzam ini, sesuai yang ditunjukkan oleh Allah, maka wibawa Abdul Mutalib di mata kaumnyapun bertambah.

Khusyuk Dalam Sholat

Khusyu dalam Sholat

Prof. Dr. Quraish Shihab, Lc, MA

Khusyu dalam sholat bukan berarti mengosongkan dari segala pikiran selain Allah. Karena nabi pun pernah ketika selesai sholat, beliau masuk ke dalam kamar kemudian keluar dan berkata "saya lupa dan teringat ketika sholat bhw saya harus melunasi hutang saya".

Khusyu' dapat diibaratkan sebagai berikut :

Jika kita diberi undangan untuk melihat-lihat pameran lukisan yang diadakan oleh orang yang sangat kita hormati, maka ada beberapa sikap yang bisa kita lakukan :

* Kita menerima dan datang ke undangan tersebut karena untuk menghormati walaupun kita tidak mengerti tentang lukisan

*Kita datang dan kita termasuk orang yang senang dan mengerti terhadap lukisan

* Kita datang, mengerti tentang lukisan dan kita terpukau oleh salah satu lukisan yg dipamerkan, sampai-sampai kita ditepuk oleh sahabat kita, kita tidak merasakannya

Yang terakhir inilah tingkat Khusyu' yang paling tinggi. Setidaknya kita memiliki khusyu' dalam sholat dalam rangka menghormati undangan Allah.

Sholatlah kamu seolah-olah kamu melihat Allah di hadapanmu... jika tidak bisa, ketahuilah dan rasakanlah bahwa memang Allah sedang melihatmu sedang sholat --- hadits Nabi.

Jika Anda sedang menghadap dengan orang yang sangat Anda hormati, tentunya Anda akan sangat konsentrasi kepada orang tersebut, sampai-sampai tangan Anda tidak melakukan gerakan-gerakan kecil yg kurang pantas dan tidak perlu.

Terpukaulah ketika sholat akan kebesaran-kebesaran Allah..

Religi: Khusyu Dalam Sholat

Khusyu dalam Sholat

Prof. Dr. Quraish Shihab, Lc, MA

Khusyu dalam sholat bukan berarti mengosongkan dari segala pikiran selain Allah. Karena nabi pun pernah ketika selesai sholat, beliau masuk ke dalam kamar kemudian keluar dan berkata "saya lupa dan teringat ketika sholat bhw saya harus melunasi hutang saya".

Khusyu' dapat diibaratkan sebagai berikut :

Jika kita diberi undangan untuk melihat-lihat pameran lukisan yang diadakan oleh orang yang sangat kita hormati, maka ada beberapa sikap yang bisa kita lakukan :

* Kita menerima dan datang ke undangan tersebut karena untuk menghormati walaupun kita tidak mengerti tentang lukisan

*Kita datang dan kita termasuk orang yang senang dan mengerti terhadap lukisan

* Kita datang, mengerti tentang lukisan dan kita terpukau oleh salah satu lukisan yg dipamerkan, sampai-sampai kita ditepuk oleh sahabat kita, kita tidak merasakannya

Yang terakhir inilah tingkat Khusyu' yang paling tinggi. Setidaknya kita memiliki khusyu' dalam sholat dalam rangka menghormati undangan Allah.

Sholatlah kamu seolah-olah kamu melihat Allah di hadapanmu... jika tidak bisa, ketahuilah dan rasakanlah bahwa memang Allah sedang melihatmu sedang sholat --- hadits Nabi.

Jika Anda sedang menghadap dengan orang yang sangat Anda hormati, tentunya Anda akan sangat konsentrasi kepada orang tersebut, sampai-sampai tangan Anda tidak melakukan gerakan-gerakan kecil yg kurang pantas dan tidak perlu.

Terpukaulah ketika sholat akan kebesaran-kebesaran Allah..

Jumat, 19 Juni 2009

RUKUN ISLAM

  1. Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Alloh SWT saja dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasul Alloh SWT.
  2. Mendirikan shalat wajib lima kali sehari.
  3. Membayar zakat.
  4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
  5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.

RUKUN IMAN

  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada malaikat Allah
  3. Iman kepada kitab-kitab Allah (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur, lembaran Ibrahim)
  4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
  5. Iman kepada hari kiamat
  6. Iman kepada qada dan qadar